Muhasabah Untuk Orang Tua Yang Suka Marahi Anaknya.
Muhasabah untuk orang tua yang suka marahi anaknya. Malam hari haram hukumnya memarahi anak. Peristiwa ini akan terekam di alam bawah sadarnya.
Malam hari itu keadaan otak terletak pada frekuensi alpha-tetha ialah keadaan non logis. Peristiwa-peristiwa akan terukir permanen di gudang jiwa. Makanya forgiving is not forgetting. Banyak anak tidak dapat deket sama orang tuanya sebab di malam hari kerap diberikan pengalaman yang menyedihkan.
Muhasabah Orang Tua Memarahi Anaknya
Ilustrasi ibu memarahi anak (pexels.com) |
Kerap memarahi kakak di depan adik menjatuhkan harga diri sang kakak. Tidak heran jika kakak kurang dapat akur sama adeknya. Kita tuh susah buat senantiasa memiliki nuansa baik terhadap orang yang kerap memandang kita dipermalukan. Wahai orang tua anakmu merupakan hartamu, jangan membesarkan anak tanpa ilmu.
Wahai para bapak metode terbaik mencintai anakmu merupakan dengan mencintai ibunya. Apabila ibunya selalu senang anakmu otomatis ikutan senang pula. Sebab perempuan yang senang sangat tabah jadi bunda yang baik. Perempuan yang banyak luka pada suaminya susah buat hangat pada anak Ah tidak pula, saya terluka tetapi saya tabah pada anakku" Emang seluruh perempuan seperti kalian?
Anak menjadi pemarah sebab mencontoh seorang di keluarga yang juga pemarah. Pemarah bukan kepribadian tetapi sebab copying ( peniruan) ataupun karena cedera batin yang mendalam. Buat kalian yang suka marahin anak. Dahulu waktu ia lahir kalian senang setengah mati sampe kurang ingat diri. Sampe buat syukuran. Semoga saat ini kalian masih sebahagia itu memandangnya.
Sesibuk-sibuknya kalian dimalam hari harus mengantar anak tidur. Perihal terakhir saat sebelum tidur yang masuk ke memorinya merupakan pengalaman ngobrol sama papa/mamanya. Ini buat mengkompensasi ketidakhadiranmu di pagi sampai sore. Supaya figurmu senantiasa terukir di jiwanya. Hati-hati yah sibukmu merupakan racunmu di masa tua nanti. Akan datang saatnya kamu menyesali waktu-waktu yang sudah lalu tanpa mengisi jiwa anakmu.
Sehabis anak dimarahi secara kelewatan di batin terdalamnya terdapat persoalan Papa/mama sebenernya masih menginginkan saya tidak ya?" Maka dari itu setelah memarahi, ketika sebelum tidur orang tua wajib meminta maaf serta mengucapkan pernyataan sayang, jangan gengsi mengatakan sayang. Jika gengsi kalian anggap lebih mahal, kejiwaannya yang akan terluka serta juga susah meminta maaf pada orang lain di masa dewasanya. Kala anak tidak lagi merasa di idamkan, tidak heran seluruh nasehatmu ia tidak ingin dengarkan lagi.
Orang tua yang melindungi keyakinan Tuhan atas anak yang dititipkan kepadanya, hendak benar-benar profesional. Salah satu ciri kalau kalian orang tua yang profesional merupakan kalian tidak akan sempat bertengkar dengan pasangan di depan anak. Kasian sang anak memandang orang tuanya cekcok, coba bayangkan perasaan sang anak seperti apa. Hingga sampai ada yang tidak ingin nikah loh, ia khawatir hadapi perihal yang sama. Makanya saya kerap posting kalau jika emang tidak sesuai jangan dipaksain menikah daripada tidak harmonis.
Buat kalian orang tua yang memiliki anak lebih dari satu. Pulang dari mana-mana menjumpai anak di rumah harus menyapa kakak dulu baru adiknya. Jangan pas pulang hai adeeek lagiapaa?" dengan mesranya. Sikakak memandang dengan buka tatapan kosong. Sang kakak itu manusia biasa loh bukan robot, kakak memiliki hati loh bukan baterai. Ini salah satu perihal yang membuat kakak serta adik tidak akur sebab terdapat kecemburuan.
Suka memarahi anak di depan umum bisa menyebabkan anak itu phobia tempat umum ataupun phobia sosial. Merasa dipermalukan di depan umum bisa membuat seorang khawatir untuk pergi ke tempat umum. Jika kalian yang belum menikah sudah suka marah-marah jangan menikah terlebih dahulu atau terburu-buru deh, pengobatan aja dulu. Kasian anakmu nanti menjadi korban psikologismu.
Posting Komentar untuk "Muhasabah Untuk Orang Tua Yang Suka Marahi Anaknya."